EXECUTIVE SUMMARY
Nestlé
merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10 juta
produk makanan ke pasaran setiap tahunnya seperti air mineral, kopi, produk
susu, makanan bayi, dan lain-lain. “Good Food, Good Life‟ merupakan
slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang
peduli akan kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat,
bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi
mewujudkan kehidupan yang lebih baik
Langkah
Nestle semakin berkembang pesat. Banyak perusahaan besar yang berhasil
diakuisisi oleh Nestle. Pada tahun 2005, Nestle membeli perusahaan Delta Ice
Cream asal Yunani. Kemudian mengambil alih Dreyers secara penuh pada tahun
2006, hingga menempatkan Nestle sebagai perusahaan es terbesar di dunia.
LATAR BELAKANG
Nestlé
adalah sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam
bidang makanan. Nama Nestle diambil dari seorang ahli farmasi yang berhasil
menciptakan produk makanan berbasis susu khusus bayi yang kesulitan
mengkonsumsi ASI yaitu Henry Nestle. berhasil menciptakan makanan
pendamping bagi bayi yang tidak mendapat cukup ASI. Farine Lactee´ berhasil
menyelamatkan banyak jiwa bayi pada saat itu dan Nestlé pun mendapatkan kepercayaan
masyarakat. Henri Nestlé kemudian memanfaatkan nama keluarganya menjadi logo
perusahaannya. Dalam dialek Jerman Swiss, "Nestlé" berarti sarang
burung kecil (little nest). Logo itu menjadi lambang rasa aman, kasih sayang,
kekeluargaan dan tradisi.
Perusahaan
ini menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat,
dan lain-lain. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange. Pada
tahun 1842, Henry Nestle membeli salah satu industri yang paling progresif dan
lincah pada region itu pada masa tersebut. Ia juga terlibat dalam memproduksi
minyak kacang (digunakan sebagai bahan bakar lampu minyak), minuman keras, rum,
dan cuka. Ia juga mulai mempruduksi dan menjual air mineral bergas dan
lemonande, meskipun pada tahun-tahun krisis dari 1845 dan 1847 Nestle menghentikan
produksi air mineralnya.
Nestle
mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di
dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh banyak
orang di seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle
tersebar di seluruh mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan
produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya
di seluruh dunia.
VISI DAN MISI
Sebagai
perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, kami memusatkan perhatian kami
untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health), dan
keafiatan (wellness) dari konsumen
kami.
Nestle
mencoba memberikan dan memfasilitasi yang terbaik untuk kehidupan masyarakat
melalui cara hidup mereka di dunia dengan memenuhi kebutuhan konsumen dan
memberikan solusi Nestle memberikan kontribusi pada kualitas kehidupan yang
lebih baik.
Nestle selalu memperhatikan lingkungan sekitar dengan cara menciptakan
lingkungan sehat bagi semua orang di seluruh dunia, pihak Nestle merealisasikan
keinginan nya untuk memberikan dan menciptakan lingkungan yang sehat untuk
semua orang di seluruh dunia dengan mengadakan kerjasama dengan para ahli untuk
memberikan dan mengantisipasi masalah-masalah tentang lingkungan sehat bagi
seluruh dunia.
Kebijakan Kualitas meliputi:
1. Produk
dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan
2. Selalu
mematuhi peraturan yang berlaku
3. Zero
waste dan zero defect
4. Berkomitmen
secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas
Kebijakan Keselamatan, Kesehatan,
dan Lingkungan meliputi :
1. Karyawan
dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga
2. Menerapkan
praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran lingkungan)
3. Mematuhi
semua peraturan di bidang lingkungan dan K3
4. Menihilkan
kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat
5. Perbaikan
secara terus menerus di bidang lingkungan dan Nestlé selalu menerapkan
nilai-nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh
karyawan, nilai-nilai tersebut dikenal dengan istilah “PRIDE”, yang merupakan
singkatan dari Passion (Semangat), Respect (menghormati), Integrity
(Integritas), Determination (Gigih), dan Excellence (Unggul).
Tujuan Nestle
Nestle
berkeinginan kuat untuk memberikan produk-produk yang sehat bagi masyarakat
luas di seluruh dunia sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat terjamin
kesehatan nya dengan hadir nya produk-produk Nestle yang terjamin kualitasnya.
Selain itu Nestle mempunyai tujuan seperti kebanyakan perusahaan lainnya yaitu
ingin dapat bersaing dengan perusahaan lain nya dengan persaingan yang sehat
dan dapat menguasai pasar dunia. Sekarang tujuan dari perusahaan Nestle untuk
menguasai pasar dunia secara sehat sudah hampir terwujud dengan menggunakan
strategi pasar yang bagus serta kerja keras Nestle semakin kuat dan berkembang
dengan pesat.
Kinerja Perusahaan
Di pasar
dunia sekarang Nestle menunjukkan grafik yang sangat menanjak dari tahun ke
tahun, hal ini terbukti dengan sudah banyak nya pabrik-pabrik yang berdiri di
hampir seluruh dunia. Nestle selalu memberikan sesuatu yang baru setiap waktu
ke waktu, Nestle juga menghadirkan produk-produk yang baru dengan berbagai
bentuk kemasan yang baru sehingga harga dari produk Nestle dapat terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat luas di seluruh dunia. Selain kegiatan-kegiatan
yang bersifat komersial Nestle pun mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dengan
memberikan santunan kepada yayasan-yayasan sosial di seluruh dunia.
Permasalahan
1. Kualifikasi
produk
Beberapa
contoh dari Produk Nestle adalah sebagai berikut :
1) Nestle
meluncurkan produk andalan nya berupa sereal sarapan untuk anak. Keunikan
produk tersebut didasari pada temuan pusat riset dan Pengembangan Nestle di
Swiss yang baru-baru ini berhasil menerapkan teknologi untuk memproses gandum.
Hasilnya lebih kaya nutrisi tanpa mengurangi kelezatan dan teksturnya.
2) Nestle
juga meluncurkan makanan bayi yaitu nasi beras merah dan susu nestle beras
merah, serta makanan bayi dengan banyak pilihan rasa.
3) Susu
Bear Brand terbuat dari susu sapi segar yang disterilkan dan dikemas dalam
bentuk kaleng dengan berta bersih 195 gr.
4) Nestle
juga memproduksi susu untuk anak-anak yang beraneka rasa yang membuat anak-anak
suka untuk minum susu, karena didalamnya tedapat beberbagi macam vitamin.
5) Nestle
juga memproduksi coklat yang enak-enak, dan tanpa bahan pengawet serta tanpa
pemanis buatan dan tidak ada campuran bahan-bahan kimia.
2. Jaringan
Internasional
Nestle adalah
bentuk usaha Joint Venture dengan menggunakan bentuk usaha ini Nestle mempunyai
keuntungan yaitu perusahaan dapat mengambil manfaat dari mitra lokalnya
mengenai pengetahuan tentang kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem politik
dan sistem bisnis di negara dimana perusahaan akan didirikan. Ketika
perkembangan biaya dan atau risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu
perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko
ini dengan mitra lokal. Sehingga Nestle dapat berkembang dengan cepat dan
terjalin hubungan yang kuat.
3. Prospek
Pengembangan Pasar Internasional
Pada era
globalisasi perdagangan dewasa ini, kondisi persaingan semakin ketat dimana
masing-masing negara saling membuka pasarnya. Pengembangan produk Nestle selau
melakukan pengembangan produk dengan memperhatikan selera konsumen agar dapat
di terima dan bersaing di pasar internasional.
Dampak krisis
keuangan dunia dianalisa tidak akan berpengaruh terhadap konsumsi produk Nestle
mengingat kecilnya sharing pengeluaran rumah tangga. Selama supply
produk-produk Nestle tetap terjamin dengan harga yang masih reasanable, maka
kemungkinan pengembangan industri pengolahan produk Nestle akan tetap menarik
dan pengaruh krisis financial global tidaklah signifikan.
4. Strategi
Pasar Internasional
Nestle adalah
perusahaan consumer goods terkemuka di dunia, berusaha keras dalam melakukan
inisiatif optimisasi biaya terutama dalam hal manufaktur, dan berhasil
melakukan penghematan sekitar CHF 10 miliar. Program efisiensi operasional yang
dicanangkan oleh Nestle berhasil mencatatkan sukses, dimana penghematan yang
dilakukan melampaui target sebesar CHF 1 miliar pada 2007. Jika dihitung dari
tahun 1996, maka Cost of Goods Sold (COGS)/Harga Pokok Penjualan (HPP) sudah
menurun dari 52.1% pada 1996 menjadi kurang dari 42% di tahun 2007. Kunci
pencapaian ini adalah dari penghematan.
Kemudian strategi Nestle dalam membidik produk yang punya value-added lebih
tinggi, dimana porsi COGS lebih kecil dibandingkan dengan harga jual juga
mengambil peran penting. Peningkatan dalam COGS pada 2007, terutama berasal
dari inflasi akibat membumbungnya harga komoditas, terutama pertanian.
Nestle
melakukan berbagai macam bentuk strategi yaitu dengan memberikan Inovasi dan
renovasi, menjalin komunikasi dengan baik kepada konsumen.
Lokasi Perusahaan
Lokasi sebuah
perusahaan sangatlah mendukung kepada kinerja perusahaan maka daripada itu
Nestle selalu melakukan riset sebelum mendirikan cabang di suatu Negara, hal
ini di tujukan agar nanti saat berdirinya pabrik Nestle di Negara tersebut
dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
1. Kantor
Pusat
Nestle mempunyai
kantor pusat di Vevey, Swiss dengan alamat Avenue Nestle 55, Case Postale 353,
CH-1800 Vevey, Tlp : 41-21-9242111, Fax :41-21-9211720, sedangkan pusat
pengembangan Nestle adalah Ver-Chez-Les-blance, Case Postale 44, Ch-1000
Lausanne 26.
2. Kantor
Cabang
Di Asia
Tenggara, Nestle memiliki 23 pabrik yang memproduksi berbagai macam makanan dan
minuman. Kantor cabang Nestle terbagi dalam 3 wilayah yaitu di wilayah Eropa,
Amerika, dan wilayah Asia, Oceania, Afrika.
Konsep Strategi
Nestle
menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan
mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis
sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di
masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh
dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa
mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive
advantage.
Memilih atau
membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu menjadi
kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan
disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle
yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan
strategi:
a. Strategi
unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-beratkan pada upaya membangun
keunggulan di setiap bidang usaha yang digeluti.
b. Strategi
korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk
pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut.
Satu hal yang
perlu dicermati, kompetisi terjadi pada level unit bisnis, perusahaan induk
tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses
jika memberi perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap – tiap unit bisnis.
Diversifikasi akan menambah biaya dan hambatan bagi unit bisnis yang sudah ada.
Hambatan dan biaya tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada unit
bisnis, secara terencana harus dapat dikurangi. Pemegang saham memiliki
kesiapan untuk melakukan diversifikasi sendiri dengan memilih portofolio bisnis
yang resiko dan return-nya sesuai dengan preferensi mereka. Hal ini menandakan
strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat memberikan tambahan
nilai bagi shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang dibentuk
memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari
biaya modal.
Pertimbangan
lain dalam membangun strategi korporasi adalah apakah unit bisnis baru dapat
menghasilkan keunggulan bersaing dari hubungannya dengan unit-unit bisnis lain
atau dengan induk perusahaan. Ada empat konsep strategi korporasi yang telah
banyak diaplikasikan: portfolio management, restructuring, transferring skills,
dan sharing activities. Portfolio management mendasarkan pada sejumlah asumsi
vital. Diversifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti akuisisi,
merger, atau membangun unit bisnis baru (greenfield company).
Melalui
strategi restructuring, perusahaan Nestle mencari perusahaan yang tidak terlalu
maju (undeveloped), sedang sakit, atau yang sedang menghadapi kesulitan akibat
perubahan lingkungan bisnis yang tidak dapat diatasi.
Perusahaan
induk Nestle melakukan intervensi dengan mengubah tim manajemen, mengubah
strategi bisnis, memasukkan (infused) teknologi baru, atau menjual/menutup
unit-unit yang tidak efisien atau yang tidak terkait langsung dengan kompetensi
inti unit bisnis terkait. Dalam transferring skills, terjadi sinergi dan proses
aktif untuk mengubah strategi atau operasional unit bisnis. Proses perubahan
dalam suatu unit bisnis sebagai sasaran transfer ketrampilan harus spesifik dan
dapat dikenali. Hampir mirip dengan transferring
skills, dalam sharing activities
antar unit bisnis menggunakan beberapa sumber daya dalam value chain secara bersama.
Pada tataran
global, variabel penentu keunggulan bersaing sangat berbeda dari persaingan
domestik. Untuk dapat sukses di arena bisnis global, pertama perusahaan Nestle
perlu mengubah diri menjadi pelaku usaha internasional (multidomestic
competitor), yang memungkinkan anak-anak perusahaan Nestle (subsidiaries) dapat
bersaing secara independen di berbagai pasar domestik. Selanjutnya, perusahaan
induk berevolusi menjadi organisasi global (global competitor) yang mampu
mengadu seluruh system produk dan posisi pasarnya melawan berbagai pemain
global lainnya. Tantangan bagi global competitor adalah membangun dan sekaligus
menerapkan strategi korporasi yang dilandasi oleh pemikiran: inovasi stratejik
apa yang perlu terus diupayakan sehingga perusahaan memiliki keungulan global.
Selain konsep
strategi-strategi di atas Nestle menggunakan strategi merek monolitik, dualitik
atau multilitik yang bergantung pada keseimbangan antara investasi finansial
yang ditanamkan dengan manfaat strategis dan finansial yang hendak dicapai dari
investasi ini. Lantaran strategi merek monolitik dan dualitik memakai satu nama
merek yang sama untuk berbagai produk, nilai merek (brand value) dari merek
yang sukses diharapkan bisa dieksploitasi. Kapitalisasi pada nama merek bisa
menghasilkan keuntungan finansial yang signifikan terhadap pengembangan merek
yang sifatnya berkelanjutan.
A.
Analisis
Lingkungan Eksternal
Analisis
lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman
adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha
perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya
saing strategis.
Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan
eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan
(monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
Lingkungan Makro
Pada
lingkungan makro terdiri dari faktor teknologi, pemerintah, ekonomi, kebudayaan,
dan faktor demografi. Pada lingkungan ini Nestle selalu memanfaatkan
faktor-faktor tersebut untuk menyusun sebuah strategi pemasaran di setiap
negara.
1. Teknologi
Salah satu
dimensi dalam analisis lingkungan adalah trend perubahan teknologi atau
penerapan teknologi yang berkembang di pasar atau industri yang selanjutnya
akan mempengaruhi strategi. Perubahan teknologi akan menghadirkan peluang dan
sebaliknya adanya alternatif teknologi baru juga akan menghadirkan ancaman.
Oleh karena
itu PT.Nestle membuat suatu teknologi yang selalu baru tetapi selalu
memperhatikan lingkungan yang sehat. Dampak teknologi baru Nestle adalah
merupakan masalah penting yang dapat menjaga eksistensi di pasar dunia saat ini
serta mendukung kualitas dari produk Nestle. Kadang-kadang teknologi baru
justru menjadi masalah kritis untuk mengatasi transisi perubahan ke teknologi
baru Nestle selalu memberi pelatihan-pelatihan kepada karyawan-karyawannya
terlebih dulu.
Untuk
mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan
sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis
agar diperoleh competitive advantage. Sebelumnya Nestle telah menerapkan
corporate intranet pada tahun 1997, yang bertujuan mendukung lima kegiatan
bisnisnya yaitu purchasing, marketing, business intelligence, teknologi, dan
manajemen sumberdaya manusia. Corporate intrenet ini dikenal dengan Nestle Intranet
Kit Assistant (NIKITA).
NIKITA ini
merupakan software yang dikembangkan oleh Nestle sendiri dan menjadi blueprint
bagi pengembangan proyek intranet selanjutnya. Sistem ini digunakan lebih dari
80.000 karyawan Nestle di seluruh dunia. Email merupakan sarana interaksi yang
fundamental di Nestle dan sudah menjadi budaya kerja di Nestle untuk
berinteraksi antar departemen dengan hanya menggunakan email. Pemberitahuan,
berita-berita penting, instruksi, dan komunikasi bisnis biasa menggunakan media
email. Oleh karena itu intrenet dan email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan
membuat komunikasi menjadi lebih cepat dan efisien.
Dengan makin
ketatnya persaingan di industri bisnis makanan, maka Nestle membutuhkan
dukungan teknologi informasi yang bisa menyatukan semua bisnis unit.
Perubahan
teknologi Nestle tidak sekaligus langsung berpengaruh dalam suatu produk nya
tetapi masih perlu waktu. Biasanya pemanfaat berjalan dari sebagian pasar atau
produk, tidak langsung seluruh produk akan berubah tapi secara tahap demi
tahap.
2. Pemerintah
Pemerintah
mempunyai peranan penting dalam kehidupan Nestle. Pemerintah biasanya berfungsi
sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam peran ini
pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi
kehidupan PT.Nestle sendiri.
Melalui
perusahaan negara, pemeintah menjadi pesaing langsung Nestle yang kebetulan
berada pada bidang usaha yang sama. Manajer perusahaan Nestle harus memahami
proses pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi
wasit yang adil, tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan
kepentingan. Dengan demikian manajer Nestle dapat melakukan antisipasi yang
tepat.
3. Ekonomi
Evaluasi
strategi termasuk mempertimbangkan tentang ekonomi, terutama inflasi dan dasar
kondisi kesehatan ekonomi yang diukur dari tingkat pengangguran dan pertumbuhan
ekonomi. Investasi pada Nestle padat modal membutuhkan waktu yang tepat pada
situasi ekonomi yang sehat daripada saat ekonomi lesu. Biasanya dalam kenyataan
lapangan cukup dengan melihat kondisi ekonomi pada umunya akan dapat mengukur
kesehatan ekonomi industri individual.
4. Kebudayaan
Bahwa arah
perubahan budaya dapat mendatangkan ancaman dan peluang sepanjang ada kesuaian
dengan perusahaan. Pendirian cabang pabrik Nestle harus memperhatikan budaya
perusahaan yang berlaku di suatu negara. Selain itu perusahaan Nestle selalu
bisa melihat kebudayaan masyarakat yang berkembang di suatu Negara sehingga Nestle
dapat mencocokkan produknya dengan sebuah negara dan dapat menentukan strategi
harga yang baik serta cocok untuk Negara tersebut .
5. Demografi
Trend
demografi dapat menjadi kekuatan utama yang mendasari kekuatan pasar. Beberapa
variabel demografi meliputi umur, pendapatan, pendidikan dan letak gerografi. Hal
itu berarti bahwa ada pasar bagi produk Nestle untuk masuk tanpa harus
membangun kepercayaan terhadap suatu merk. Populasi tehnis bertambah secara
cepat dan mendukung semua perusahaan dan industri mempengaruhi dengan baik garis
besar strategi perusahaan.
Contohnya
Populasi Asia dan AS sekitar 5 juta orang di AS akan bertambah 165 % pada tahun
2000. Hal ini juga yang selalu menjadi faktor pertimbangan perusahaan untuk
memasarkan produknya ke suatu negara, banyaknya populasi di suatu negara
berarti peluang untuk Nestle untuk bisa lebih berkembang di suatu negara
tersebut. Nestle pun selalu melakukan riset ke sebuah negara dengan melakukan
survey populasi, pendapatan per kapita, umur, jenis kelamin, serta umur. Untuk
pendapatan perkapita di suatu negara dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan
harga dari produk Nestle secara tepat.
Lingkungan Mikro
1. Persaingan
Antar Industri
Nestle
semakin besar dan agresif dengan temuan-temuan jenis produknya. Tak kurang ada
puluhan produk yang diluncurkan Nestle dengan ratusan jenis. Hampir semua
produk itu sukses dipasar, tentu saja karena didukung distribusi yang kuat dan
konsep pemasaran yang jitu.
Sebagai
produsen makanan dan minuman terkemuka, Nestle sangat jeli menyuguhkan
produk-produk yang disenangi konsumennya. Terbukti penggalian jenis produk
berdasarkan rasa (taste) dari berbagai negara sukses berat. Strategi pemasaran
dengan konsep Emotional Marketing boleh dibilang sukses besar. Konsep yang
menggangkat emosi konsumen sehingga terjadi kedekatan dengan produk tersebut.
Sebagai produsen makanan dan minuman, Nestle nyaris melenggang sendirian tanpa
pesaing. Kemunculan berbagai merek lain, tak mampu menggoyahkan kedudukan
Indofood sebagai produsen terbesar. Produk-produk lain hanya memperebutkan 25
persen pasar yang disisakan Nestle.
Dari banyak
pesaing terbesar Nestle di antaranya adalah Unilever karena perusahaan ini
mempunyai variant yang begitu banyak di pasaran dan telah lama berada di
pasaran dunia, hal ini tidak membuat PT.Nestle kehilangan motivasi untuk tetap
bisa bertahan serta berkembang di pasaran dunia tapi hal ini membuat Nestle
menjadi lebih solid dalam melakukan pembaruan guna membuat Nestle tetap
bertahan juga semakin bisa merajai pasar makanan dan minuman dunia.
Dalam kurun
waktu beberapa tahun ke depan, PT.Nestle yakin bahwa dominasi pasar produknya,
akan dikuasai produk-produk Nestle. Sebab, perusahaan pioner makanan dan
minuman itu sudah memiliki brand dan juga rasa yang cocok dengan sebagian besar
lidah masyarakat Indonesia bahkan dunia. Namun demikian, persaingan bisnis
sejenis ini tak akan berhenti. Karena produsen lain melihat peluang besar di
sektor usaha ini. Hal ini tentu menguntungkan konsumen karena semakin mempunyai
berbagai pilihan.
2. Pendatang
Baru
Perputaran
uang di bisnis susu formula mencapai Rp 6 triliun setahun. Sepertiganya milik
kelas premium dan sisanya kelas biasa. Di kelas premium persaingan sangat
ketat. Di kelas biasa, Pada Nestle untuk produk susu mempunyai angka penjualan
mencapai hampir 50%. Sisanya, tentunya dibagi dengan pemain lain seperti Sari
Husada atau Friesche Flag, produsen susu Bendera sebenarnya dapat menlakukan
persaingan terhadap produk susu keluaran Nestle.
Kontribusi
penjualan susu di seluruh dunia cukup lumayan untuk menggembungkan kas Nestle.
Susu formula milik Nestle yang tergolong kelas menengah ini adalah Lactogen.
Pendatang baru untuk jenis produk susu Nestle mempunyai pesaing yaitu PT Sari
Husada. Produsen susu anak SGM, Lactamil, dan Vitalac ini dalam setahun bisa
memproduksi susu sebanyak 41.500 ton. Dari jumlah itu, Untuk keperluan produk
sendiri sebanyak 80% Angka penjualannya pun terus meningkat. Pada 2003 lalu,
angka penjualannya mencapai Rp 1,1 triliun, meningkat dari Rp 1,02 triliun
tahun sebelumnya. Adapun laba bersihnya mencapai Rp 220,6 miliar. Jadi,
sepanjang tahun 2003 pertumbuhan volume bertambah sebesar 16%. ”Laba bersih
bertumbuh sebesar 24,4. Produk Sari Husada seperti Vitalac adalah sekelas
dengan Dancow milik Nestle. Semula keduanya memang rukun-rukun saja. Bahkan
saling berbagi pasar. Namun, sejak awal 2004, Sari Husada pun tak malu lagi
membikin produk yang bersaing seperti Vitalac 1, 2, dan 3, SGM 1,2 ,3, dan 4,
serta Vitalac LF (Lactosa Free) itu berimpit ketat dengan produk Nestle seperti
Dancow dan Lactogen.
3. Pembeli
Sebagai
perusahaan multinasional Nestle mempunyai pangsa pasar yang besar ini di
tunjukkan dari banyaknya jenis-jenis produk yang di pasarkan oleh Nestle,
seperti kopi, coklat, sereal, susu dll. Dengan banyaknya produk Nestle maka
akan berimbas pada banyak nya konsumen Nestle, karena di setiap produk Nestle yang
dikeluarkan maka produk tersebut selalu mempunyai target pasarnya sendiri.
Nestle selalu
menuai sukses di setiap negara karena Nestle selalu memperhatikan kecocokan
lidah dari para konsumennya, di setiap negara produk Nestle mempunyai rasa,
kemasan dan harga yang berbeda. Ini semua Nestle lakukan karena di setiap
negara pasti selalu ada perbedaan pada selera seperti pada rasa dan harga. Jadi
Nestle mempunyai komitmen untuk bisa menyesuaikan produknya di setiap negara
berbeda agar produknya dapat di terima serta di nikmati oleh konsumen sehingga
timbul kepuasan.
4. Produk
Pengganti
Sebenar nya
di pasar dunia Nestle telah menjadi raja di produk makanan, tetapi para
kompetitor selalu melakukan perubahan serta mengembangkan produk-produknya
untuk dapat bisa menyaingi Nestle. Tetapi sejauh ini Nestle selalu bisa selangkah
lebih maju dari kompetitornya dengan cara membuat produk-produk baru yang di
butuhkan masyarakat luas, Nestle dalam mengeluarkan produk nya selalu melihat
dulu kebutuhan apa yang di inginkan oleh para konsumennya. Sehingga produk
kompetitor-kompetitornya seperti Unilever dapat di saingi oleh produk Nestle
dengan cepat, Selama ini Nestle selalu dapat memenuhi kebutuhan konsumennya
dengan beragamnya produk Nestle yang di keluarkan.
B.
Analisis
Lingkungan Internal
Lingkungan
Internal adalah faktor-faktor yang muncul dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor
tersebut berhubungan dengan masalah dalam perusahaan yang menyangkut kinerja
perusahaan seperti faktor penjualan, pemasaran, sumber daya keuangan, sumber
daya manusia, dan penelitian dan pengembangan.
1. Penjualan
Raksasa makanan
global Nestle penjualannya dalam sembilan bulan pertama tahun ini merosot 2,3
persen menjadi 79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar AS),
akibat franc Swiss yang menguat. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari
penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk
dampak dari akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6 persen untuk
periode tersebut walau pun begitu Raksasa makanan ini sempat mencatat laba
setahun penuh 18 miliar franc pada tahun 2008.
Sejauh ini penjualan produk Nestle cukup baik di seluruh dunia kita bisa
mengambil contoh penjualan produk Nestle di China. Penjualan Nestle di China
telah naik 12%-13% ketimbang 2008. Tahun lalu, Nestle China mampu membukukan
penjualan hingga 2,23 miliar Swiss Franc atau US$ 2,1 miliar. Jumlah ini setara
2% penjualan Nestle global sepanjang 2008. Hal ini terjadi tidak terlepas dari
kebijakan Pemerintah China yang memberikan sejumlah subsidi untuk menggenjot
konsumsi dalam negeri membuat penjualan Nestle S.A. melejit. Tak mengherankan,
produsen makanan dan minuman terbesar dunia ini pun menargetkan, penjualan
mereka di China tahun ini bisa naik hingga 20% dibandingkan tahun lalu.
Nestle mampu memanfaatkan kebijakan populer Pemerintah China ini dengan sangat
baik. Saat ini, Nestle China mengoperasikan 21 pabrik dan menjual berbagai
produk makanan dan minuman. Kopi, bouillon, susu, dan es krim adalah produk
makanan yang paling laku di negeri semiliar penduduk itu. Makanya, Nestle pun
tak segan membangun satu pabrik bouillon terbesar di dunia. Pabrik yang melahap
investasi 320 juta yuan ini mampu memproduksi 100.000 ton bouillon per tahun.
Pembuatan pabrik bouillon adalah salah satu cara Nestle menambah kapasitas
produksi produk-produk utama. Kebijakan ini sekaligus menegaskan bahwa akuisisi
perusahaan makanan bukan prioritas.
Selain produk
utama, Nestle pun menawarkan produk baru seperti susu cair dari bahan
tradisional China. Peluncuran produk ini dilakukan setelah Pemerintah China
menemukan kandungan melamin dalam susu cair produksi 22 perusahaan, termasuk
China Mengniu Dairy Co, produsen susu cair terbesar di China.
2. Pemasaran
Nestle telah
membangun distribution channel sendiri yang menyediakan produk-produknya untuk
dibeli dimanapun dan kapanpun konsumen mau membelinya. Penjualan dari
konvektorinya tergantung pada banyaknya persediaan, dengan market research
menunjukan lebih 60 seluruh pembelian terlihat. Konsukuensinya, Nestle mencoba
menyalurkan kesemua outlet sebisa mungkin lalu semua penjual dan retailer channel.
Selain itu Nestle mempunyai strategi marketing mix yang bagus sehingga dalam
pemasarannya di lapangan Nestle tidak mendapatkan kesulitan yang besar.
Iklan membawa
peran penting untuk pertumbuhan brand Nestle. Oleh sebab itu Nestle menyebarkan
iklan-iklannya ke seluruh dunia untuk melonjakkan penjualan produk Nestle
sendiri. Selain itu Nestle memasarkan produknya melalui database Nestle,
database ini menggunakan satu kode produk tunggal, sehingga pembeli produk
Nestle di satu negara dapat membeli produk yang sama dari divisi Nestle di
negara lain. Seluruh database Nestle disentarlisasikan di 6 pusat data, dan
dapat diakses lewat internet. Nestle juga dapat mengetahui berapa banyak
pembelian yang dilakukan oleh satu account, proses negosiasi dilakukan tersentalisasi,
sehingga memberikan volume yang lebih besar per satu purchase order, dengan
demikian lebih effisien. Pembelian lintas negara menjadi lebih mudah
dikoordinasikan.
3. Sumber
Daya Keuangan
Pengaturan
sumber keuangan Nestle di atur oleh sistem informasi yang jelas, dengan
menggunakan sistem informasi yang di kembangkan oleh Nestle maka data sumber
keuangan Nestle di berbagai cabang Nestle yang tersebar di hampir seluruh dunia
dapat terkontrol dengan baik oleh kantor pusat. Laporan keuangan Nestle di laporkan
oleh setiap cabang nya dalam jangka waktu seminggu sekali, dengan di lakukan
hal ini Nestle pusat dapat mengontrol dengan baik keuangan nya dan dapat
menghindari terjadi nya rentang kontrol dalam memanajemen keuangannya.
Nestle pun
selalu melakukan pemantaun-pemantauan ke setiap cabangnya dengan terus
melakukan pemantaun selain ingin mengontrol kinerja perusahaannya tetapi juga
agar dapat menanamkan persatuan yang kuat di tiap kantor cabang Nestle yang
tersebar di hampir bagian wilayah negara.
4. Sumber
Daya Manusia
Nestle
tentunya membutuhkan sumber daya dalam bentuk antara lain SDM, infrastruktur
hingga know-how (pengetahuan). Manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan
sumber daya ini, sehingga mereka membentuk tim logistik tersendiri untuk
memberi dukungan cukup pada tim yang mengimplementasikan pada Nestle. Tim
logistik umumnya dipimpin oleh manajemen puncak yang berperan sebagai mediator
antara manajemen puncak dan tim. Ia juga dipercaya dan bertanggung jawab dalam
menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam waktu yang tepat, saat
yang tepat dan kuantitas yang tepat pula, sehingga kinerja perusahaan dapat
terjalin dengan baik pula.
Manajemen puncak juga membantu dalam mengumpulkan dukungan yang dibutuhkan dan
kerjasama dari karyawan, yang terkadang bersikap negative terhadap Perusahaan.
Manajemen puncak Nestle biasanya adalah mereka yang terdiri dari orang yang
berpengalaman dan memahami seluk beluk bisnis tersebut, mengerti apa yang
bekerja dan tidak, dan bisa menangani ketidakpuasan karyawan. Oleh karena itu,
mereka sudah terbiasa dalam menangani isu-isu yang menjadi hambatan bagi
implementasi Nestle.
PT Nestle
sendiri selalu melakukan open recruitment yang berbeda di setiap cabang-cabangnya,
perusahaan memprioritaskan orang-orang asli yang tinggal di negara tersebut hal
ini agar mendapatkan sumber daya manusia yang cocok dengan budaya perusahaan
yang berlaku di negara tersebut. Tetapi perusahaan juga selalu mendatangkan
tenaga ahli yang berasal dari negara yang berbeda hal ini di sebabkan karena
sumber daya manusia tiap negara memiliki perbedaan.
5. Penelitian
Dan Pengembangan
Sebelum
mengeluarkan produk nya Nestle pasti melakukan survey dan penelitian produknya
kepada pasar agar dapat di ketahui kekuatan dan kelemahan produk tersebut dan agar
nantinya saat produk Nestle yang akan di keluarkan dapat di terima oleh para
konsumen. Nestle selalu melakukan uji produk nya ke pasaran sebelum benar-benar
memasarkan nya ke pasaran luas.
Selain selalu
melakukan penelitian di pasaran produk Nestle telah melalui uji penelitian dan
pengembangan sebelumnya oleh para ahli yang ada dalam perusahaan Nestle, produk
yang telah lulus uji itu harus memenuhi semua syarat uji kelayakan agar saat di
konsumsi oleh konsumen produk Nestle tidak menyebabkan sesuatu yang bersifat
negatif. Semua proses ini pada akhirnya bertujuan agar timbul kepercayaan dari
para konsumen kepada produk Nestle. Para tenaga ahli pun selalu mengupayakan
pengembangan pada produk-produk Nestle agar tidak di anggap kuno dan selalu
dapat menjaga kelangsungan perusahaan di pasar dunia.
C.
Analisis
Swot
Deskripsi
Untuk dapat
melakukan persaingan di pasar dunia sebuah perusahaan multinasional seperti
Nestle harus melakukan analisa produknya sendiri dengan melakukan penelitian
dan survey dengan akurat, analisa-analisa tersebut meliputi SWOT (strength,
weaknes, opportunities, threats).
1. Strenght
Sangat
penting untuk setiap objek pasar perusahaan adalah berkemampuan bekerjasama
dalam bisnis. Dengan menggunakan analisis SWOT yang sederhana meningkatkan perusahaan
dan setiap direksi yang ingin dipimpin. Kemampuan perusahaan untuk memposisikan
produknya tergantung pada kemampuan dan kepuasan konsumen dalam kebutuhannya.
Ini adalah nilai yang terkandung dalam pemasaran, termasuk penjualan dan
pembagian pasar, analisis dari kompetisi, penjualan dan keuntungan untuk masa
depan dan analisis perubahan perilaku konsumen.
Nestle secara
kooperatif adalah produsen brand makanan terbesar dan terbaik. Dengan kualitas
tinggi selama bertahun-tahun Nestle tetap mempertahankan kualitas produknya
menghadapi kompetitor lain tapi tetap menjaga keseimbangan dalam berbisnis.
Nama yang global bisa menjadi penghargaan produksi dan pembelian skala ekonomi
serta meningkatnya dunia travel, secara instan dapat disadari pentingnya produk.
Dengan portofolio produk termasuk didalamnya 8 dari 30 penjualan brand
konvektori, seperti Quality Street, Aero, Smarties, Polo, dan Rowntree’s fruit
Pastilles, Milky Bar dan After Eight, dan sangatlah penting bahwa objek
pemasaran pada setiap produk harus kompatibel pada seluruh objek perusahaan.
Seperti kelompok atau individual, setiap produk punya karakter, kekuatan,
kelemahan dan konsekuensi, objek pemasaran dari setiap produk harus
dispesialisasikan.
Keunggulan
dari Nestle selama 50 tahun menjadi brand makanan terbaik dan menjadi brand
minded bagi konsumen. Ketika konsumen menikmati produk Nestle maka strapline
‘Have a break have Nestlet’ akan menjadi jaringan semantiknya. Bentuk dan
rasanya juga mengikuti di daerah mana dia diproduksi, kemudian telah berhasil
selama 50 tahun masuk dalam jajaran makanan kecil favorit di dunia.
Bermacam-macam variasi diluncurkan yang membuat Nestle mencapai sukses.
2. Weakness
Produk Nestle
hampir tidak ditemui kekurangannya karena selalu memperhatikan perubahan
permintaan pasar dan selera konsumen. Mengikuti kebutuhan konsumen merupakan
hal terpenting untuk kesuksesan perusahaan. Namun jika dikaji lebih dalam lagi
kekurangan Nestle dalam segi promosi yang pada tahun 1999 yang membuat
penjualan anjlok. Dari data yang didapat dari lapangan diketahui bahwa pada
masa itu remaja kurang menyukai Nestle dan lebih menyukai brand lain yang
menurut mereka lebih cocok akan jiwa mereka.
Untuk
mengatasi hal ini Nestle membuat keputusan memluncurkan produk baru yang lebih
berjiwa muda. Dan setelah tahun 1999 produk ini dilucurkan perubahan penjualan
mengalami peningkatanan yang sangat signifikan membuatnya kembali masuk dalam
jajaran produk chocolate crispy terbaik. Berdasarkan pengalaman itu Nestle
mempromosikan produknya melaui dua media seperti yang sudah dibahas diatas.
Bagaimanapun Nestle menjadi dibawah peningkatan tekanan dengan munculnya produk
baru pesaing yang akan bertarung dalam pembagian pasar.
3. Opportunities
Perubahan
pada selera konsumen memberikan peluang yang baik bagi Nestle untuk membuat
varian baru bagi konsumennya, untuk melihat peluang bisnis yang ada dibutuhkan
kepekaan membaca perubahan lingkungan eksternal. Survey lapangan menjadi cara
yang paling baik untuk mengetahui perubahan yang terjadi, konsumen selalu ingin
diperhatikan dan sifatnya variabel atau tidak tetap. Peluang ada sekarang ini
menuntut Nestle untuk terus memperbaharui produknya tapi tetap berpegangan pada
prinsipnya dengan mempertahankan keadaan atau karakter produk asli yang selalu
menjadi ciri khas dari produk Nestle dengan produk lainnya.
Selain itu
nama besar Nestle juga sudah menjadi salah satu peluang yang baik untuk produk
Nestle karena faktor brand minded konsumen itu tadi yang menyebabkan konsumen
akan tetap membeli Nestle dimana dan kapan pun juga. Selalu memperhatikan objek
pasar dimana bisanya produk ini dipasarkan karena mengharapkan keuntungan
jangka panjang otomatis objek pasar tetap ada dan harus berkembang. Dengan
brand yang paten dengan strapline ‘Have a break have a Nestle’ mencoba menjangkau
semua kalangan menutup segala kemungkinan pesaing untuk kelengahan dari segala
aspek.
4. Threats
Pada kasus
Nestle mengalami pendomplengan nama oleh Danone menyamai brand ini dengan nama
Cit Cat, ini menjadi kelengahan Nestle dan ancaman reputasi Nestle. Kondisi ini
jelas sangat mengganggu karena brand ini yang memakai duluan adalah Nestle ini
tantangan yang cukup berat sehingga dilakukan usaha pengajuan banding ke Dirjen
HAKI khususnya ke direktorat mereknya. Dalam pengajuan gugatan Cit Cat dikenai gugatan
itikad buruk memakai brand yang sama dengan milik Nestle . Ancaman-ancaman
seperti ini yang bisa mempengaruhi usaha berusaha menyamakan brand membuat
konsumen terpengaruhi dan menjadikan kompetitor yang tidak sehat.
Oleh sebab
itu dalam menghadapi tantangan tersebut perlu dilakukan orientasi ulang kenapa
produk Nestle bisa mempunyai kompetitor yang namanya hampir sama. Dari tinjauan
tesebut dapat diketahui bahwa begitu suksesnya Nestle sehingga kompetitor
berusaha menyamainya. Manajemen yang baik juga mendukung kekuatan dari brand
itu, perencanaan usaha yang baik akan membuat Nestle mencapai sukses dan
keuntungan maksimum.
Penemuan baru akan mengembangkan suatu produk jadikan kompetitor sebagai bahan
evaluasi untuk meningkatkan kualitas suatu produk. Agar produk lain jauh
tertinggal digunakanlah Marketing Plan yang terarah dan terfokus sehingga
jatuhnya produk itu tepat, intinya kondisi yang ada disekitar usaha menjadi
bahan cermatan dan dipahami mencoba mengatasi tantangan itu juga bisa
dihindari.
Pembahasan
Nestle
menggunakan analisis SWOT dalam produk-produknya agar dapat terus meningkatkan
serta melakukan perbaikan-perbaikan kearah yang lebih positif terhadap kualitas
produk dan pelayanan Nestle kepada masyarakat seluruh dunia. Dengan mengetahui
kekuatan, kelemahan, kesempatan serta tantangan yang akan di hadapi Nestle maka
ini akan menjadi strategi yang akan di bangun nantinya oleh Nestle serta dengan
mengetahui SWOT tersebut perusahaan dapat menciptakan ide-ide positif sehingga
Nestle dapat terus eksis serta dapat bersaing dengan kompetitor-kompetitor
lainnya di pasar internasional, selain itu PT.Nestle dapat terus mewujudkan
mimpi-mimpinya kedepan.
D.
Rekomendasi
Strategi
Nestle adalah
perusahaan multinasional yang sangat besar serta perusahaan yang dapat merajai
pasar makanan di pasar dunia dan berdasarkan hasil penelitian dari data-data
yang di dapat, yang mungkin dapat di jadikan masukan dan perbaikan di masa yang
akan datang adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya
perusahaan lebih meningkatkan lagi ketelitian dalam pelaksanaan manajemen
operasi pada perusahaan, terutama dalam memperhatikan pengalaman serta produk
yang di hasilkan oleh perusahaan.
2. Sebaiknya
perusahaan lebih meningkatkan kinerja karyawannya supaya dapat mengoptimalkan
potensi dari sumber daya manusia yang ada di perusahaan serta menanamkan
kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas yang di berikan perusahaan.
3. Sebaiknya
perusahaan lebih menekankan lagi peraturan-peraturan yang ada di dalam setiap
cabang-cabang perusahaan di setiap Negara sehingga dapat menjadi dasar yang
kuat untuk dapat lebih mengembangkan dan menjaga eksistensi perusahaan di pasar
dunia.
KESIMPULAN
Dari data-data
yang di peroleh dapat diambil kesimpulan mengenai studi kasus pada perusahaan
Nestle ini, kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Nestle
meluncurkan produk andalannya berupa sereal sarapan untuk anak, makanan bayi
yaitu nasi beras merah dan susu nestle beras merah, serta makanan bayi dengan
banyak pilihan rasa, Susu Bear Brand yang terbuat dari susu sapi segar yang
disterilkan dan dikemas dalam bentuk kaleng dengan berta bersih 195 gr, susu
untuk anak-anak yang beraneka rasa. Nestle juga memproduksi coklat yang
enak-enak, dan tanpa bahan pengawet serta tanpa pemanis buatan.
2. Nestle
penjualannya dalam sembilan bulan pertama tahun 2009 merosot 2,3 persen menjadi
79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar AS), akibat franc Swiss
yang menguat. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk
sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk dampak dari
akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6 persen untuk periode
tersebut walau pun begitu Nestle sempat mencatat laba setahun penuh 18 miliar
franc pada tahun 2008.
3. Nestle
meluncurkan proyek GLOBE (Global Business Excellence) yang merupakan proyek
terbesar Nestle selama 135 tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek
GLOBE adalah meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia.
4. Untuk
mengkoordinasikan seluruh unit bisnis Nestle di seluruh dunia maka Nestle memakai
sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis
agar diperoleh competitive advantage. Semua ini bertujuan mendukung lima
kegiatan bisnisnya yaitu purchasing, marketing, business intelligence,
teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia. Corporate interenet ini dikenal
dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA).
REFERENSI